Yuk Blogers kita kenalan sama penyakit yang satu ini. Hepatitis, penyakit yang ada di sekitar kita, perlu kita kenali penyakit ini untuk kegiatan pencegahan atau sebagai kuratif bagi para bloggers yang sekiranya punya saudara atau kenalan yang menderita hepatitis.
A.
Definisi Hepatitis
Hepatitis adalah Suatu peradangan pada
hati yang terjadi karena toksin seperti; kimia atau obat atau agen penyakit
infeksi (Asuhan keperawatan pada anak, 2002; 131).
Hepatitis adalah keadaan radang/cedera
pada hati, sebagai reaksi terhadap virus, obat atau alkohol (Ptofisiologi untuk
keperawatan, 2000;145).
Definisi
hepatitis berdasarkan jenisnya
1.
Hepatitis A
Tipe
A (infeksi atau hepatitis dengan inkubasi pendek) banyak diderita kaum
homoseksual dan penderita virus HIV. Masa inkubasi adalah 15-50 hari, rata-rata
adalah 30 hari. Merupakan penyakit non kronik.
2.
Hepatitis B
Tipe
B (serum atau hepatitis dengan masa inkubasi panjang) juga banyak diderita oleh
pengidap virus HIV-positif. Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan dapat
mengurangi kasus yang disebabkan oleh transfusi.
3.
Hepatitis C
Adalah
penyakit yang diderita oleh 20% dari penderita hepatitis virus dan selebihnya
pada kasus transfusi darah. Inkubasi selama 14-182 hari, rata-rata 42-49 hari.
4.
Hepatitis D
Tipe
D (hepatitis delta) merupakan 50% hepatitis tiba-tiba dan parah, dengan angka
kematian yang tinggi. Di Amerika serikat, 1% dari penderita hepatitis D mati
dengan gagal hati dalam waktu 2 minggu dan infeksi kebanyakan menyerang para
pemakai obat-obatan intravena dan penderita hemofilia. Masa inkubasi adalah
1-90 hari. Tingkat keparahan mencapai 2-70%.
5.
Hepatitis E
Tipe
E, banyak menyerang orang yang kembali dari daerah endemis seperti India,
Afrika, Asia, Amerika Tengah. Dan lebih banyak diderita oleh anak-anak dan
wanita hamil. Masa inkubasi 15-60 hari, rata-rata adalah 40 hari. Merupakan
penyakit non-kronik.
6.
Hepatitis G
Hepatitis
G adalah penyakit inflamasi hati yang baru ditemukan.
7.
Hepatitis Alkoholik
Penyakit
hati alkoholik adalah kerusakan hati yang disebabkan oleh minum alkohol dalam
jumlah yang sangat banyak.
B.
Etiologi Hepatitis Berdasarkan Jenisnya
1.
Hepatitis A
Hepatitis
A Virus (HAV). HAV ditemukan dalam feses dari penderita hepatitis A. dapat
ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh HAV.
2.
Hepatitis B
Hepatitis
B Virus (HBV). Transfusi darah dan pasien hemodialisis. Penularan melalui suntikan
yang digunakan bergantian oleh pencandu obat-obatan terlarang merupakan
penyebab terbesar.
3.
Hepatitis C
Hepatitis
C virus (HCV). Ditularkan melalui hubungan intim. Kontak dengan darah yang
terinfeksi HCV
4.
Hepatitis D
Hepatitis
D Virus (HDV). Melalui hubungan intim dengan penderita dan pada homoseksual.
Menggunakan jarum dan obat-obatan secara bersamaan. Bayi dari wanita penderita
hepatitis D.
5.
Hepatitis E
Hepatitis
E virus (HEV). Ditemukan di feses orang atau hewan pengidap hepatitis E.
Makanan dan minuman yang terkontaminasi HEV.
HEV adalah virus rantai untai tunggal
yang tidak berselubung dan paling baik ditandai sebagai calicivirus. Selama
infeksi virus aktif, dapat ditemukan antigen spesifik (Ag HEV) dalam sitoplasma
hepatosit. (Robbins, 2007)
6.
Hepatitis G
Disebabkan oleh hepatitis G virus (HGV), yang
mirip dengan virus hepatitis C. Kontak dengan darah yang terinfeksi HGV.
7.
Hepatitis Alkoholik
Adalah
hepatitis yang disebabkan oleh pengaruh konsumsi alcohol.
C.
Patofisiologi Hepatitis
Virus hepatitis yang menyerang hati
menyebabkan peradangan dan infiltrat pada hepatocytes oleh sel mononukleous.
Proses ini menyebabkan degrenerasi dan nekrosis sel perenchyn hati.
Respon peradangan menyebabkan
pembekakan dalam memblokir sistem drainage hati, sehingga terjadi destruksi
pada sel hati. Keadaan ini menjadi statis empedu (biliary) dan empedu tidak
dapat diekresikan kedalam kantong empedu bahkan kedalam usus, sehingga meningkat
dalam darah sebagai hiperbilirubinemia dan masuk ke pembuluh darah arteria
mesenterika menyebabkan feses hitam kemerahan. Peningkatan empedu dalam
urine sebagai urobilinogen menyebabkan urin berwarna hitam dan di kulit hapatoceluler jaundice menyebabkan penyakit kuning dan
kulit tampak pembuluh balik.
Peradangan juga menyebabkan peningkatan kadar
transaminase serum yang mengalir ke visera mensentrium dirangsang oleh saraf
somatik dan dipersepsikan sebagai sakit perut. Peningkatan kadar transaminase
juga menyebabkan flu dan mual.
Peradangan juga menyebabkan peningkatan
pirogen yang dapat menyebabkan demam.
Peradangan hati yang disebabkan oleh alcohol
karena mengandung asetal dihida dan ion hidrogen, zat tersebut juga masuk ke
dalam system pembuluh darah yang selanjutnya menuju pembuluh darah mamae
menyebabkan pembesaran payudara dan pembuluh darah testis menyebabkan
pengecilan/penciutan testis.
Hepatitis terjadi dari yang
asimptomatik samapi dengan timbunya sakit dengan gejala ringan. Sel hati
mengalami regenerasi secara komplit dalam 2 sampai 3 bulan lebih gawat bila
dengan nekrosis hati dan bahkan kematian. Hepattis dengan sub akut dan kronik
dapat permanen dan terjadinya gangguan pada fungsi hati. Individu yang dengan
kronik akan sebagai karier penyakit dan resiko berkembang biak menjadi penyakit
kronik hati atau kanker hati.
D.
Manifestasi Klinis Hepatitis Berdasarkan Jenisnya
1.
Hepatitis A dan E
Gejala
seperti flu dengan sakit perut, penyakit kuning, urin berwarna hitam dan mual.
2.
Hepatitis B dan D
Gejala
seperti flu, demam, penyakit kuning, urin berwarna hitam dan feses berwarna
hitam kemerahan. Pembengkakan pada hati.
3.
Hepatitis C
Gejala
seperti penyakit kuning, flu, pembengkakan hati.
4.
Hepatitis G
Kebanyakan
orang tidak memiliki gejala akut. Sebanyak 20 % dari penderita hepatitis C juga
menderita hepatitis ini.
5.
Hepatitis Alkoholik
a.
Pada laki-laki, alkohol akan menyebabkan efek yang mirip dengan yang dihasilkan
oleh terlalu banyaknya estrogen dan terlalu sedikitnya testosteron, yaitu
penciutan buah zakar dan pembesaran payudara.
b.
Demam, sakit kuning, peningkatan jumlah sel darah putih dan pembesaran hati
yang teraba lunak dan terasa nyeri.
c.
Pada kulit akan tampak pembuluh balik yang menyerupai gambaran laba-laba.
F.
Komplikasi
1.
Hepatitis A dan E
a.
Obstruksi biliari
b.
Hepatitis Fulminant (jarang)
2.
Hepatitis B
a.
Hepatitis kronis
b.
Sirosis hati
Inveksi virus hepatitis mengakibatkan peradangan sel
hati yang luas dan banyak sel hati yang mati. Akibatnya bentuk hati yang normal
akan berubah disertai penekanan pembuluh darah.
Dalam keadaan normal (sehat), sel hati yang mengalami
kerusakan akan digantikan oleh sel-sel sehat yang baru. Pada sirosis, kerusakan
sel hati diganti oleh jaringan parut (sikatrik). Semakin parah kerusakan,
semakin besar jaringan parut yang terbentuk dan semakin berkurang jumlah sel
hati yang sehat.
c.
Kanker hepar
d.
Gagal hepar
3.
Hepatitis C dan G
a.
Sirosis hepatis
b.
Liver cancer
c.
Gagal hepar
4.
Hepatitis D
a.
Gangguan ginjal
b.
Vasculitis
5.
Komplikasi dari hepatitis alkoholik, yaitu:
a.
Hipertensi portal dengan pembesaran limpa.
b.
Asites (pengumpulan cairan dalam rongga perut).
c.
Gagal ginjal sebagai akibat dari gagal hati (sindroma hepatorenalis).
d.
Kebingungan (gejala utama dari ensefalopati hepatikum).
e.
Kanker hati (hepatoma).
Jika
penderita berhenti minum alkohol, beberapa kerusakan hati (kecuali jaringan
parut) bisa membaik dengan sendirinya.
G.
Pemeriksaan Penunjang Hepatitis berdasarkan Jenisnya
1.
Pemeriksaan Penunjang Hepatitis A, B, C, D, E, dan G
a.
ASR (SGOT) /
ALT (SGPT)
Awalnya meningkat. Dapat meningkat 1-2 minggu sebelum
ikterik kemudian tampak menurun. SGOT/SGPT merupakan enzim – enzim intra
seluler yang terutama berada dijantung, hati dan jaringan skelet, terlepas dari
jaringan yang rusak, meningkat pada kerusakan sel hati.
b.
Darah Lengkap
(DL)
SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM
(gangguan enzim hati) atau mengakibatkan perdarahan.
c.
Leukopenia
Trombositopenia mungkin ada (splenomegali)
d.
Diferensia
Darah Lengkap
Leukositosis, monositosis, limfosit, atipikal dan sel
plasma.
e.
Alkali
phosfatase
Agaknya meningkat (kecuali ada kolestasis berat).
f.
Feses
Warna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati)
g.
Albumin Serum
Menurun, hal ini disebabkan karena sebagian besar protein serum
disintesis oleh hati dan karena itu kadarnya menurun pada berbagai gangguan
hati.
h.
Gula Darah
Hiperglikemia transien / hipeglikemia (gangguan fungsi
hati).
i.
Anti HAVIgM
Positif pada tipe A
j.
HbsAG
Dapat positif (tipe B) atau negatif (tipe A)
k.
Masa Protrombin
Mungkin memanjang (disfungsi hati), akibat kerusakan sel
hati atau berkurang. Meningkat absorbsi vitamin K yang penting untuk sintesis
protombin.
l.
Bilirubin serum
Diatas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml, prognosis
buruk, mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler)
m. Tes Eksresi BSP
(Bromsulfoptalein)
Kadar darah meningkat. BPS dibersihkan dari darah,
disimpan dan dikonyugasi dan diekskresi. Adanya gangguan dalam satu proses ini
menyebabkan kenaikan retensi BSP.
n.
Biopsi Hati
Menujukkan diagnosis dan luas nekrosis
o.
Skan Hati
Membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkin
hati.
p.
Urinalisa
Peningkatan kadar bilirubin.
Gangguan eksresi bilirubin mengakibatkan
hiperbilirubinemia terkonyugasi. Karena bilirubin terkonyugasi larut dalam air,
ia disekresi dalam
urin menimbulkan bilirubinuria.
2.
Pemeriksaan Penunjang Hepatitis Alkoholik
a.
Pada peminum alkohol, kadar enzim gamma-glutamil transopeptidase dalam
darah bisa meningkat.
b.
Jumlah sel darah merah yang cenderung lebih banyak dari nomal.
c.
Faktor pembeku dalam darah bisa berkurang.
H.
Penatalaksanaan Hepatitis Berdasarkan Jenisnya
1.
Penatalaksanaan Keperawatan
a.
Menghindari makanan-makanan berlemak, makanan pedas dan asam.
b.
Tirah baring selama fase akut dengan diet yang cukup bergizi.
c.
Pemberian makanan intravena mungkin perlu selama fase akut bila pasien terus
menerus muntah.
d.
Aktivitas fisik perlu dibatasi hingga gejala-gejala mereda dan bila tes fungsi
hati kembali normal.
e.
Memperbaiki organ-organ hati yang rusak: temulawak, jinten hitam.
f.
Mengurangi peradangan hati: rumput mutiara, sambiloto,
temulawak, tapak liman, semanggi gunung, kunyit, sawi langit.
g.
Membersihkan racun-racun di hati: sambiloto, temu lawak, tapak
liman, pegagan, rumput mutiara
h.
Mengurangi rasa sakit, panas dan muntah : mimba, pegagan, rumput mutiara, tapak
liman, sambiloto, alang-alang)
i.
Membantu kerja hati: kunyit, sambiloto, mengkudu, brotowali, sambung nyawa.
j.
Menghambat perkembangan virus, & melemahkan aktivitas virus:
sambiloto, temu lawak, pegagan, daun sendok, kunyit, tapak liman.
k.
Meningkatkan system kekebalan tubuh: temulawak, sambiloto, kunyit, pegagan,
kelor, jali).
Kelebihan
tanaman obat dalam mengobati penyakit hepatitis yaitu bersifat konstruktif dan
merefitalisasi jaringan-jaringan liver yang rusak serta sekaligus berfungsi
mengobati penyakit penyerta dan penyakit komplikasinya.
2.
Penatalaksanaan Medis
a.
Hepatitis A
b.
Hepatitis B
1)
Obat yang digunakan adalah anti virus untuk menghambat replikasi sel virus dan
mengurangi aktifitasnya. Yang termasuk anti virus antara lain Tenofovir, Lamivudine, Adefovir, Entecavir, Telbivudine.
2)
Obat Interferon merupakan protein yang dihasilkan dari aktifitas antivirus,
anti tumor dan obat imunomodulator. Contohnya adalah Peginterferon alfa 2a, Interferon alfa-2b, Peginterferon alfa-2b.
c.
Hepatitis C
1)
Terapi kombinasi antara pegylated interferon alfa (PEG-IFN alfa) dan ribavirin.
Pasien
kronis dengan HCV genotipe 1 memiliki respon yang lemah terhadap pengobatan
sehingga diberikan terapi sampai 12 bulan, sedangkan pasien dengan HCV genotipe
2 dan 3 cukup diberikan terapi hanya 6 bulan saja. Untuk pasien dengan infeksi
akut HCV diberikan terapi selama 6 bulan.
3)
Pemberian interferon, seperti Interferon alfa-2b, Interferon alfacon-1, Peginterferon alfa-2b,Pegylated interferon alfa-2a.
d.
Hepatitis D
e.
Hepatitis E
Tidak
ada. Biasanya akan sembuh setelah beberapa minggu atau bulan.
f.
Hepatitis G
Penderita
harus banyak istirahat, menghindari alkohol dan makan makanan bergizi.
g.
Hepatitis alkoholik
1)
Obat-obatan pengencer darah dapat mencegah komplikasi terjadinya sindrom
hepatorenal, obat-obatannya adalah Pentoxifylline.
2)
Glukokortikoid, obat ini berfungsi mengurangi proses peradangan yang terjadi.
Yang dapat digunakan antara lain adalah Methylprednisolone, Prednisolone.
I.
Pencegahan Hepatitis Berdasarkan Jenisnya
1.
Hepatitis A
a.
Vaksin hepatitis A
Proteksi
jangka pendek terhadap hepatitis A adalah dari imunoglobulin. Dapat diberikan
sebelum dan selama kontak dengan HAV.
b.
Selalu mencuci tangan dengan air dan sabun setelah dari kamar mandi dan sebelum
menyiapkan makanan (personal higyne).
2.
Hepatitis B
a.
Vaksin hepatitis B.
b.
Jangan berganti-ganti pasangan.
c.
Lakukan pemeriksaan darah untuk hepatitis B pada wanita hamil sehingga calon
bayi dapat diberikan hepatitis B imunoglobulin dan vaksinasi 12 jam setelah
lahir.
d.
Jangan mendonorkan darah bila mempunyai penyakit hepatitis B.
3.
Hepatitis C
Mencegah perilaku berbagi jarum suntik atau alat-alat
pribadi seperti sikat gigi, alat cukur dan gunting kuku dengan orang yang
terinfeksi.
4.
Hepatitis D
Vaksinasi
hepatitis B HBV-HDV co-infeksi HBV-HDV super-infeksi.
5.
Hepatitis E
a.
Menjaga personal higyne.
b.
Cuci buah dan sayuran sebelum dimakan.
6.
Hepatitis G
a.
Menghindari kontak dengan darah yang terkontaminasi.
b.
Jangan gunakan jarum suntik atau peralatan lain secara bersamaan.
7.
Hepatitis alkoholik
Kurangi
konsumsi alcohol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar