Selasa, 11 Februari 2014

MRI

Definisi Menurut David D. Stark, Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh/organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen.

Pemeriksaan MRI dilakukan tanpa operasi, penggunaan sinar-X ataupun bahan radioaktif. MRI menggunakan medan magnet untuk proses magnetisasi komponen ion hidrogen dari kandungan air di tubuh.
MRI mampu menggambarkan dengan sangat jelas dan kontras berbagai bagian organ tubuh.  

Sejarah  MRI
Penemuan MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan terobosan penting dalam sejarah kedokteran modern. Pada tanggal 3 Juli 1977 menandai awal mula sejarah pemeriksaan MRI pertama pada manusia setelah melewati masa tujuh tahun penelitian oleh dr. Raymond Damadian dan rekannya Minkoff serta Goldsmith. Saat itu, untuk mendapatkan satu gambar MRI memerlukan waktu pemeriksaan sekitar lima jam. Perbedaannya sangat signifikan dengan MRI saat ini yang hanya memerlukan waktu 30-90 menit.  

Jenis MRI
Bila ditinjau dari tipenya terdiri dari:
a. MRI dengan kerangka terbuka (open gantry) yang memiliki ruang luas
b. MRI dengan kerangka (gantry) biasa yang berlorong sempit.
Sedangkan bila ditinjau dari kekuatan magnetnya terdiri dari :
a. MRI Tesla tinggi ( High Field Tesla ) memiliki kekuatan di atas 1 – 1,5 T
b. MRI Tesla sedang (Medium Field Tesla) memiliki kekuatan 0,5 – T
c. MRI Tesla rendah (Low Field Tesla) memiliki kekuatan di bawah 0,5 T.  

Prinsip kerja
Pertama, putaran nukleus atom molekul otot diselaraskan dengan menggunakan medan magnet yang berkekuatan tinggi. Sebelumnya, struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia di luar medan magnet mempunyai arah yang tidak beraturan. Ketika dimasukkan ke dalam alat MRI (gantry), maka atom hidrogen akan sejajar dengan arah medan magnet. Demikian juga arah spinning dan precessing akan sejajar dengan arah medan magnet.
2. Kemudian,frekuensi radio diberikan pada garis medan magnet agar sebagian nukleus hidrogen bertukar arah. Saat diberikan frekuensi radio, maka atom hidrogen akan mengabsorpsi energy dari frekuensi radio tersebut. Akibatnya dengan bertambahnya energi, atom hidrogen akan mengalami pembelokan arah. Besarnya pembelokan arah dipengaruhi oleh besar dan lamanya energi radio frekuensi yang diberikan.
3. Setelah itu, frekuensi radio dihentikan. Hal ini menyebabkan nukleus kembali pada susunannya semula. Pada saat kembali inilah, atom hidrogen akan memancarkan energi yang dimilikinya. Kemudian energi yang berupa sinyal tersebut dideteksi dengan detektor khusus dan diperkuat.
4. Sinyal ini lalu dicatat dan data yang dihasilkan akan diproses oleh komputer untuk menghasilkan gambar otot. Sinyal ini kemudian diolah dan direkonstruksikan berdasarkan sinyal yang diperoleh dari berbagai irisan.
5. Dengan ini, ciri-ciri anatomi yang jelas dapat dihasilkan.

Pada pengobatan, MRI digunakan untuk membedakan otot patologi seperti tumor otak dibandingkan otot normal.  

Instrumen  Instrumen MRI terdiri dari:
a.    Sistem magnet yang berfungsi membentuk medan magnet.
Agar dapat mengoperasikan MRI dengan baik, kita perlu mengetahui tentang: tipe magnet, efek medan magnet, magnet shielding, serta shimming coil dari pesawat MRI tersebut.
b.    Sistem pencitraan berfungsi membentuk citra yang terdiri dari tiga buah kumparan coil, yaitu:
-    Gradien coil X, untuk membuat citra potongan sagittal.
-    Gradien coil Y, untuk membuat citra potongan koronal.
-    Gradien coil Z untuk membuat citra potongan aksial .
Bila gradien coil X, Y dan Z bekerja secara bersamaan maka akan terbentuk potongan oblique.
c.    Sistem frekuensi radio berfungsi membangkitkan dan memberikan radio frekuensi serta mendeteksi sinyal.
d.    Sistem komputer berfungsi untuk membangkitkan sekuens pulsa, mengontrol semua komponen alat MRI dan menyimpan memori beberapa citra.
e.    Sistem pencetakan citra, fungsinya untuk mencetak gambar pada film rontgent atau untuk menyimpan citra.  

Jenis Pemeriksaan
Jenis pemeriksaan MRI sesuai dengan organ yang akan dilihat, misalnya : Pemeriksaan kepala untuk melihat kelainan pada: kelenjar pituitary, lobang telinga dalam, rongga mata, sinus. Pemeriksaan otak untuk mendeteksi: stroke/infark, gambaran fungsi otak, pendarahan, infeksi; tumor, kelainan bawaan, kelainan pembuluh darah seperti aneurisma, angioma, proses degenerasi, atrofi. Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat proses Degenerasi (HNP), tumor, infeksi, trauma, kelainan bawaan. Pemeriksaan Musculo-skeletal untuk organ: lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, pergelangan kaki, kaki, untuk mendeteksi robekan tulang rawan, tendon, ligamen, tumor, infeksi/abses dan lain lain. Pemeriksaan Abdomen untuk melihat hati, ginjal, kantong dan saluran empedu, pakreas, limpa, organ ginekologis, prostat, buli-buli. Pemeriksaan Thorax untuk melihat: paru –paru, jantung.   Ada beberapa kelebihan MRI dibandingkan dengan pemeriksaan CT Scan yaitu : MRI lebih unggul digunakan untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal. MRI mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.

MRI mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan. MRI mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien. sehingga sangat sesuai untuk diagnostik jaringan lunak MRI tidak menggunakan radiasi pengion. MRI hanya menggunakan medan magnet kuat dan radiasi tidak mengion “non-ionizing MRI tidak memberikan rasa sakit akibat radiasi karena tidak digunakannya sinar-X dalam proses tersebut.